Razer Phone 3 Dan Teknologi 5Gnya

Razer Phone 3 Dan Teknologi 5Gnya

teknologiterkini.com Beberapa artikel yang akan kami sajikan untuk anda kali ini ,bisa sangat membantu apabila anda ingin mencari informasi yang berikaitan mengenai Razer Phone 3 Dan Teknologi 5Gnya Berikut ini akan kami berikan beberapa ulasan dan pembahasan yang berkaitan mengenai Razer Phone 3 Dan Teknologi 5Gnya.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang menimpa sebagian besar karyawan divisi mobile Razer pada bulan lalu, memicu spekulasi perusahaan batal merilis smartphone terbaru, Razer Phone 3.

Kini menurut laporan baru, Razer menunda smartphone tersebut, dan penyebabnya diduga karena teknologi 5G.

Dilansir Phone Arena, Senin (1/4/2019), dalam sebuah wawancara dengan Engadget, CEO Razer Ming-Liang Tim, mengatakan bagi konsumen kalau membeli smartphone gaming saat ini kemungkinan bukan ide yang tepat.

Pasalnya, ia yakin gamer yang ingin membeli sebuah perangkat pada tahun ini menginginkan ponsel 5G. Namun membelinya sekarang berarti tidak ada jaringan yang bisa digunakan.

Seperti diketahui, saat ini jaringan 5G belum komersial di banyak negara. Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS), dilaporkan baru akan menggelar jaringan 5G secara komersial pada tahun ini.

Di mata Razer, hal ini berarti smartphone dengan konektivitas 5G akan dijual dengan harga lebih tinggi.

Ini juga berarti akan berkurang permintaan terhadap smartphone gaming 4G, karena para konsumen sedang menunggu 5G tersedia lebih luas.

Dari penjabaran Ming-Liang Tim, Razer diprediksi menunda peluncuran smartphone terbarunya untuk menunggu jaringan 5G tersedia lebih luas.

Berdasarkan pandangan Razer tentang jaringan 5G, Razer Phone 3 kemungkinan baru akan memulai debut pada awal 2020.

Pada saat itu, jaringan 5G seharusnya sudah ada di banyak negara, dan permintaan terhadap perangkat yang kompatibel diyakini juga akan meningkat.

Industri gaming kian menggurita, termasuk di Indonesia. PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) selaku distributor produk Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) telah mencicipi hasil menguatnya industri gaming.

Industri ini sendiri bukan hanya sekedar hardware dan software, tapi juga meningkatnya penjualan suplai atau keperluan di dalam bermain gim. Ditambah lagi, kini industri gim pun mulai merambah kompetisi olahraga seperti Asian Games.

“Beberapa tahun belakangan industri gaming ini tumbuh dengan pesat, termasuk di Indonesia. Hal ini tidak hanya terjadi pada penjualan hardware dan software, tapi juga suplai yang dibutuhkan saat bermain gim,” ungkap Presiden Direktur PT Synnex Metrodata, Agus Honggo Widodo, dalam acara “Build Your Going Empire” di Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Lini produk gaming SMI terdiri dari notebook dan Personal Computer (PC) premium, smartphone, serta komponen dan display. Dari total penjualan, notebook memberikan kontribusi terbesar, hampir 85 persen dari keseluruhan pendapatan dari produk gaming SMI.

SMI membukukan pendapatan sebesar Rp 1 triliun dari produk gaming pada 2018. Untuk tahun ini, pertumbuhannya diperkirakan akan berada di kisaran 30-40 persen.

“Pendapatan dari produk gaming pada tahun lalu mencapai Rp 1 triliun, dari total Rp 10 triliun pendapatan total kami. Tahun ini kami menargetkan pendapatan dari produk gaming bisa mencapai 30-40 persen,” sambung Agus.

SMI saat ini mendistribusikan 12 merek produk gaming terkemuka, termasuk Dell, Asus (Republic of Games/ROG), HP Omen, dan Gigabyte. Dari belasan merek tersebut, Asus dengan lini produk premium ROG merupakan yang paling laris.

Menurut Agus, ROG menguasai hampir 55 persen pangsa pasar produk gaming di Tanah Air. “Kontribusi terbesar untuk produk gaming berasal dari Asus. Asus itu memiliki hampr 55 persen pangsa pasar di Indonesia,” tuturnya.

Pengembangan smartphone gaming Razer Phone seri ketiga, ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Dalam wawancara dengan CEO Razer Richard Lai di Engadget, Minggu (31/3/2019), dia menyebut bahwa seri Razer Phone telah menjadi fenomena di dunia gaming.

“Razer Phone telah sukses mengirimkan pesan yang ingin dikirimkan kepada para konsumennya,” katanya.

Tan lebih lanjut mengatakan, kini industri smartphone sedang tanggung, pasalnya kini jaringan pun sedang dalam masa transisi dari 4.5G ke 5G.

“Sebagai gamer, jika saya membeli sebuah smartphone tahun ini, saya ingin membeli yang berjaringan 5G, namun jika saya membeli smartphone 5G, belum ada operator yang bisa mendukungnya,” tutur Tan.

Alih-alih smartphone gaming, Razer tampaknya kini fokus mengembangkan software gaming yang mampu meningkatkan keseluruhan pengalaman pengguna.

Perusahaan asal Singapura ini tengah bermitra dengan Tencent, publisher gim PUBG, Fortnite, dan Valor untuk mengoptimasi pengalaman bermain gim di semua software, hardware, dan berbagai layanan.

Tidak hanya itu, Tan menjelaskan, Razer bakal bekerja untuk menghapus hack I/O tertentu yang memungkinkan gamer menguasai permainan menggunakan metode input tertentu.

Kini Razer juga bekerja sama dengan pengembang gim untuk menghentikan metode curang apapun guna meningkatkan kinerja selama bermain gim.

Dia menyebut, kata berbagai kecurangan ini sebagai tindakan yang memberikan keuntungan tidak adil terhadap pemain lain dan akan mengakhiri lingkungan kompetitif di kalangan gamer.

Dia juga mengatakan, gim seluler harus menawarkan frame rate 120Hz dan sepenuhnya memanfaatkan layar yang hadir di smartphone gaming.

Tan juga ingin ada standardisasi dalam industri game untuk membantu memanfaatkan setiap sumber daya yang tersedia di smartphone.

Meski belum disebutkan kapan Razer Phone 3 dikembangkan, Tan menyebut, Razer masih memiliki tim engineer yang sangat besar dan kemampuan untuk mengembangkan sebuah smartphone.

Razer dikabarkan memiliki rencana untuk tidak melanjutkan pengembangan Razer Phone 3. Hal ini diketahui dari langkah perusahaan yang disebut sudah memecat sejumlah karyawan.

Dikutip dari GSM Arena, Jumat (22/2/2019), ada 30 karyawan yang dipecat oleh Razer beberapa waktu lalu. Dari kabar yang beredar, 30 karyawan merupakan orang-orang yang bekerja untuk pengembangan Razer Phone 3.

Menanggapi kabar tersebut, dalam keterangan ke Droid Life, Razer mengakui bahwa memang ada pengurangan karyawan termasuk menghentikan sejumlah proyek. Namun, tidak disebutkan informasi detail mengenai proyek yang dimaksud.Jika kabar penghentian Razer Phone 3 ini benar adanya, jelas akan muncul kekecewaan dari para mobile gamer. Alasannya, Razer merupakan salah satu pionir dalam kehadiran smartphone gaming di pasaran saat ini.

Kendati demikian, harus diakui penjualan smartphone gaming memang belum menggembirakan. Karenanya, menarik untuk menunggu pengumuman resmi dari Razer terkait kelanjutan Razer Phone.

Terlepas dari rumor ini, sebenarnya ada kabar baik untuk pengguna Razer Phone 2. Alasannya, Razer akan menggulirkan pembaruan Android 9 Pie untuk Razer Phone 2 minggu depan.

Pembaruan ini akan membawa patch keamanan Februari 2019 dan sejumlah fitur bawaan Android 9 Pie, termasuk navigasi berbasis gestur. Usai pembaruan, navigasi berbasis gestur akan menjadi pengaturan bawaan, meski bisa dinonaktifkan.

Sebelumnya, Razer juga sudah mengumumkan akan menutup toko gim digital miliknya dalam waktu dekat.

Dikutip dari CNET, Razer mengumumkan akan menutup Razer Game Store pada 28 Februari 2019. Keputusan ini disebut merupakan bagian dari rencana penataan perusahaan.

Merupakan kebanggaan bagi kami untuk memberikan rekomendasi dan beragam promo gim digital yang menarik bagi kalian,” tulis perusahaan yang berbasis di California tersebut dalam pernyataan terbaru.

Baca Juga : Smartphone Dan Google Stadia

Meski menutup toko gim ini, bukan berarti Razer akan sepenuhnya berhenti menghadirkan layanan digital.

Menurut Razer, pihaknya akan mencari cara lain untuk menyajikan konten yang lebih menarik termasuk memperkuat sistem kredit virtualnya yang bernama Razer Gold.

Sekadar informasi, toko gim Razer ini pertama kali diluncurkan di Eropa dan Amerika Serikat, lalu disusul pasar Asia Tenggara.

Toko yang berusia hanya 10 bulan ini menawarkan sejumlah promo gim eksklusif termasuk beberapa peripherals.

Kendati demikian, Razer masih melayani pelanggan yang sudah melakukan pre-order sejumlah judul gim.

Sementara, gim yang sudah dibeli masih dapat dimainkan, tapi dengan memasukkan kunci produk yang diperoleh dari Steam atau Uplay.

Razer akhirnya mengumumkan smartphone terbaru besutannya, yakni Razer Phone 2. Smartphone premium ini tampil dengan desain yang mirip dengan pendahulunya.

Masih mengusung predikat sebagai smartphone gaming, Razer melakukan sejumlah peningkatan dari sisi fitur dan spesifikasi.

Dikutip dari The Verge, Kamis (11/10/2018), selain dari sisi layar dan audio, Razer juga menyertakan sertifikasi anti air di smartphone ini.

Smartphone ini dipersenjatai chipset Snapdragon 845, RAM 8GB, dan memori internal 64GB. Tak lupa, Razer juga membekali sistem pendingin yang mirip dengan laptop.

Razer Phone 2 dibanderol dengan harga US$ 799 atau sekitar Rp 12 juta. Smartphone ini menjalankan Android 8.1 Oreo yang dibalut dengan balutan Nova Launcher.